Melaksanakan Umroh by Garuda

Melaksanakan Umroh by garuda ibadah Haji dan Umrah adalah dambaan setiap umat Islam di dunia ini. Tua, muda, jauh , dekat, hitam, putih, semuanya berlomba lomba ingin mengunjungi Tanah Suci di Mekkah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umrah. Tidak terkecuali saya. Alhamdulillah, Pada tahun lalu (Oktober – November 2014) saya mendapat kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah,  Sebuah perjalanan Religius sekaligus perjalanan wisata ke Arab Saudi.

sebelumnya saya tidak akan banyak membahas mengenai apa itu Haji dan Umrah, fiqihnya, Tata cara, rukun, syarat dan sebagainya karena itu semua sudah dijelaskan secara jelas pada saat pelaksanaan manasik Haji. Selain itu juga Panduan mengenai apa itu haji dan umrah sudah jelas tercatat di Buku penuntun Haji dan Umrah yang dibagikan sebelum berangkat bersama dengan buku doa, dll. Di Postingan ini saya akan lebih menitik beratkan pada pengalaman pribadi saya, tips dan trik, dll selama pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah.

Jauh sebelum keberangkatan usahakan untuk selalu ikut manasik Haji dari KBIH masing masing dan dari pemerintah. Kesempatan untuk melaksanakan Haji dan Umrah ini sangat sulit dan langka jadi sangat disayangkan sekali bila sampai salah pelaksanaan gara gara tidak tau dengan jelas tata caranya. Selain itu ikuti semua pemeriksaan kesehatan (2x) dan juga suntikan vaksin meningitis agar kondisi kesehatan selama perjalanan Haji dan Umrah bisa terpantau dan dalam keadaan seoptimal mungkin.

Sekedar info, Perjalanan Haji dan Umrah ini akan dibagi 2 gelombang, gelombang pertama lewat Madinah baru kemudian ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji dan Umrah lalu pulang lewat Jeddah. Gelombang pertama ini biasanya adalah gelombang yang awal awal diberangkatkan sebelum pelaksanaan Haji (9 dzulhijah) . Gelombang kedua dari Jeddah kemudian Ke Mekkah untuk Haji dan Umrah lalu pulang ke Indonesia lewat madinah.

Persiapan umroh by garuda


Sebelum berangkat umroh by garuda , akan di bagikan 3 tas, berupa 1 tas koper besar, 1 tas jinjing dan 1 tas dokumen. Tas koper besar itu nantinya akan diserahkan sebelum keberangkatan dan baru akan ketemu lagi ketika sudah sampai di hotel di Madinah.  Jadi isilah koper besar itu dengan barang barang yang kira kira akan digunakan selama di Mekkah dan Madinah. Apa saja itu? Kalau saya sih isinya adalah 2 baju koko, 2 baju batik, 2 sarung, 2 celana panjang, 2 celana pendek, 1 kopiah, 1 sajadah kecil, singlet dan pakaian dalam secukupnya. Selain itu boleh juga bawa sleeping bag, obat2an, tali, kaos kaki, kacamata hitam, sandal jepit 1 pasang. Kalau perempuan mungkin lebih banyak lagi. Tapi jangan terlalu banyak yak karena maksimal barang bawaan dikoper adalah 32 kilogram. Ohya, kalau membawa batrai AA atau AAA, jangan diletakkan dalam satu tempat tapi disebar di antara pakaian supaya tas  tidak dibongkar di bandara seperti yang terjadi dengan tas saya.

Mengenai pakaian ihram, boleh dibawa boleh juga tidak. Lebih baik sih tidak karena di Madinah banyak sekali yang menjual pakaian ihram dengan harga yang murah dan kualitas lebih baik daripada di Indonesia. Kecuali yang terbang di gelombang kedua, mau tidak mau harus bawa pakaian Ihram didalam tas jinjing sejak dari indonesia.

Sebelum tas koper besar ini diserahkan, sangat bijak sekali kalau tas ini diberi tanda dulu khas dulu. Hal ini disebabkan nanti selama di bandara dan penginapan, tas koper besar ini akan sama semua bentuk dan besarnya, apalagi saat ditumpuk tumpuk, yang membedakan cuma nama didepan tas yang terkadang tetap sulit dibedakan. Jadi buatlah sekereatif mungkin tanda di Tas Koper besar supaya gampang dikenali. Yang paling mudah adalah dengan mengikatkan sejumlah kain warna warni yang mencolok pada handle dan tepi atas dari koper. Dari jarak ratusan meter pasti langsung ketahuan.